Pengalaman sebagai Inspirasi Menulisku

Resume Pertemuan ke-19 Kelas Belajar Menulis Bersama OmJay dan PB PGRI 
Narasumber Ibu Eva Haryati, S.Kom. 



Hilangkan keraguan yang ada, hargai potensi kita sebagai mahluk ciptaan Allah yang sempurna dan memiliki bakatnya masing masing.Yakinkan dalam diri, batu hambatan yang ada dalam diri harus bisa kita pecahkan. - Eva Hariyati , S.Kom.-

  

Biografi Narasumber

Berikut biografi Ibu Eva Haryati, S.Kom. yang biasa disapa Bunda Eva. Beliau

1.       Seorang Guru TIK SMAN 1 Kota Kupang  NTT.

2.       Seorang  Instruktur Kurikulum 2013 Provinsi NTT tingkat SMA tahun 2015-2018. Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT tahun 2019.

3.       Juara Terbaik kedua Pembatik level 4, tahun 2019.

4.       Peserta pembatik level 4 tahun 2020.

5.       Calon pendamping Guru Penggerak angkatan 1 tahun 2020.

6.       Penulis buku Kelas Maya.

 

Pengalaman Belajar Menulis

Kuliah on line pada pertemuan ke-19 ini mendapatkan pencerahan dari Ibu @EVA HARIYATI  seorang guru TIK SMAN 1 Kota Kupang NTT yang juga salah seorang penulis yang telah berhasil menerbitkan bukunya di penerbit Mayor, Andi Yogyakarta.

Pada pertemuan ini ibu Eva Hariyati mantan  Instruktur Kurikulum 2013 Provinsi NTT tingkat SMA, malam ini akan sharing Pengalaman Menulis dan Menerbitkan Buku. Tema yang disampaikan ibu Eva pada pertemian ini  yaitu “Pengalaman adalah Inspirasi Menulisku”

Sebagaimana peserta yang lain,  beliau juga belajar tahap demi tahap, mengeksploasi dan elaborasi konsep dari setiap Narasumber yang dihadirkan pada setiap pertemuan hingga akhirnya beliau dapat mewujudkannya menjadi sebuah Aksi Nyata menulis dan melahirkan buku yang berjudul Kelas maya –Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah belajar, yang dengan izin Alllah berhasil lolos evaluasi dan diterbitkan oleh penerbit Andi. Dan saat ini baru berselang 7 bulan sejak beliau bergabung beliau sudah merampungkan menulis 2 buku , 1 sudah diterbitkan penerbit Mayor(penerbit Andi), 1 dalam tahap editing berjudul Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif, dan 1 buku saat ini sedang dalam proses penulisan dengan Judul Belajar Merdeka,Merdeka Belajar.

Beliau mulai menceritakan pengalaman belajarnya hingga berhasil merampungkan buku.

Awalnya beliau ikut bergabung dan menimba ilmu mengikuti setiap rangkaian materi yang disajikan dalam forum belajar menulis gelombang 7 di bulan Maret bertepatan dengan pandemik Covid 19, dimana rasanya membuat kita membuang waktu dan bingung harus berbuat apa karena mendadak PJJ. Akhirnya Pandemik ini membawa berkah peningkatan kompetensi menulis bagi bu Eva dengan bergabung di grup menulis Om jay. Setiap hari kami berlatih menulis 3 paragraf pertama dari ide ide yang di lemparkan om jay ke grup gel.7. Awalnya beliau berpikir om jay kok ngajak kita menulis dengan tema tema seperti kucing, siomay, anak bayi, pokoknya apa saja yang dilemparkan omjay ke grup kita diharapkan bisa merangkai kata hingga minimal 3 paragraf.

Suatu ketika setelah para peserta menerima materi dari Prof.Richardus Eko Indrajit, saat materi berakhir Prof Eko mengajak sekaligus memberi tantangan siapa yang mau berkolaborasi menulis bersama Beliau dalam waktu 1 minggu. Malam itu para peserta belum ada yang menerima tantangan GILAAA itu untuk menulis, seminggu bisakah? Mana penulis pemula...mana bisa? Bu Eva masih belum percaya dan sama sekali tidak yakin bisa.

Pada siang hari, pada hari berikutnya Om jay melemparkan sederet tema yang ditawarkan oleh Prof.Eko dan para peserta diminta menjawab siapa yang bersedia silahkan copi paste dan tuliskan nama serta nomer hp. Bu Eva membaca setiap tema wow keren-keren semua, IT semua lagi..., meski beliau Guru TIK rasanya belum memiliki potensi untuk menuliskan konsep konsep tema yang ditawarkan Prof.Eko waktu itu. Dan untuk menjawab tantangan itu dan untuk membuktikan kemampuan bahwa beliau bisa menulis buku saya pun memberanikan diri menuliskan nama dan nomer Hp saya hingga kami digabungkan dalam grup menulis bersama Prof.Eko.Dan tergabunglah 21 orang yang waktu itu bersedia.

Hari pertama saya menyodorkan main map tentang buku yang akan ditulis. mainmap ini beliau dapatkan dari belajar menulis bersama bapak narasumber Akbar Zainudin Penulis buku Man Jadda Wa Jadda, dari mainmap ini beliau tuangkan ke dalam outline, dan hari itu juga disetujui oleh Prof Eko.  Jawaban Prof Eko waktu itu VERY GOOD. Selanjutnya daftar isi dikirim ke Prof.Eko. Bu Eva mulai bersemangat...tetapi masih merasa bingung.

Akhirnya petualanganpun dimulai. Beliau mulai membuka sejumlah referensi salah satunya beliau membeli buku dari bapak Akbar tentang UKTUB panduan lengkap menulis buku dalam 180 hari dan referensi buku yang ditulis Om jay. Saya belajar tahap membuat daftar isi yang saya kembangkan dari main map. Judul buku panduannya 180 hari,  tapi dituntut kelas 1 minggu. “Kebayangkan bapak,ibu shok terapi” ungkap Bu Eva

Pada hari kedua beliau berhasil menyerahkan outline (daftar isi) buku yang akan tulis. Sedangkan cover buku dibuatkan oleh Prof Eko dan ini menjadi penyemangat bagi bu Eva. Beliau merasa  buku itu sudah selesai padahal baru covernya. Beliau merasa senangnya luar biasa.

Hari ketiga , ke empat dan ke lima, kami lewati dengan penuh Khusyu...FOKUS, dan tanpa buang buang waktu benar benar berada dalam kegilaan menulis hingga sudah mau tidurpun rasanya otak ini masih berfokus dan berpikir tulisan apa lagi ide apalagi yang harus ditambahkan.

 “Seminggu benar –benar pikiran , hati dan raga ini menjadi satu seiring sejalan, tak ingat lagi yang lain, yang diingatan hanya deadline yang hampir habis dan harus kelar. terkadang rasa kantukpun hilang ketika tangan sudah asyik menari nari di atas keyboard, membawa perasaan ini seperti sudah ahli sekali merangkai kata padahal... baru kemarin saya belajar”. Demikian yang dirasakan bu Eva Ketika mengejar target menulisnya dalam seminggu.

Pesan dari Prof.Eko Untuk bu Eva ”Bu Eva...Cita cita itu harus dikejar seperti laskar pelangi”. Saat kalimat ini diucapkan Prof. Eko, bu Eva merasa terharu dan benar benar menggerakkannya untuk lagi dan lagi mencoba membuktikannya.

Pengalaman yang tak akan terlupakan. Ternyata saya bisa membuktikan bahwa saya bisa menulis Buku 1 minggu, dengan editingnya 2 minggu sudah siap disetorkan ke Prof Eko untuk disempurnakan dan dikirim ke penerbit.dan dari 21 peserta yang tergabung hanya 11 orang yang berhasil menjawab tantangan dan berselang 2 minggu kemudian 23 Mei 2020 tibalah waktunya kami mendengarkan hasil  Evaluasi dan pengumuman tulisan yang Lolos untuk diterbitkan di penerbit Andi, dan Alhamdulillah 9 orang penulis yang berkolaborasi dengan Prof.Eko. berhasil diterima tanpa revisi.Termasuk Saya salah satunya.Luar Biasa. Kepuasan bathin yang tak ternilai harganya.

Pengalaman adalah Inspirasi menulisku. Itulah yang menjadi ide bu Eva dalam menulis buku. Pengalaman yang beliau lalui, sebagai sahabat Rumah belajar memberi beliau inspirasi untuk menulis tentang Kelas Maya rumah belajar, Pengalaman sebagai Instruktur kurikulum 2013 menginspirasi beliau menulis Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif, saat ini beliau sebagai calon pendamping Guru penggerak angkatan pertama setelah mengikuti bimtek pendamping selama  9 hari. Beliau terinspirasi lagi menulis bulu dengan judul Belajar Merdeka,Merdeka Belajar  yang sedang dalam proses penulisan.

Satu hal yang bisa menjadi motivasi bagi kita semua adalah ketika kita menulis dengan niat berbagi akan ada jalan Allah membukakan jalan dan mempertemukan kita dengan orang orang hebat yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi. Hingga satu prinsip yang beliau pegang saat ini, Semakin dibagi semakin tak terbatas. Semakin kita niat berbagi, ada saja ide ide yang muncul dalam pikiran dan hati kita  dan apa saja yang kita lihat dan kita alami yang tidak terpikir untuk kita bagikan apalagi untuk ditulis dalam bentuk karya tapi setelah pecah telur  buku pertama terbit semakin memotivasi beliau untuk menghasilkan karya karya yang lainnya. Hadza min fadli rabbi...berkah rasanya selalu dating

Setelah buku rampung ditulis bu Eva diminta Prof.Eko jika bisa ada 2 atau 3 pengantar atau testimoni dari orang orang yang dianggap penting. Maka orang pertama yang beliau minta dan hampir semua buku yang terbit di akademi EKOJI ada pengantar dari Om Jay. Ini benar benar motivasi yang luar biasa, hingga beberapa teman yang beliau minta testimoni dan sekapur sirih untuk bukunya dengan senang hati menuliskannya. Semangat berbagi ini juga yang mengantarkan beliau mendapatkan kata pengantar dalam buku pertama beliau dari bapak Gogot Suharwoto, kepala Pustekkom 2017-2020. Judul Buku kelas Maya ini beliau posting di FB nya dan tidak disangka berbagai apresiasi dan doa tulus dari teman teman dan sahabat yang semakin menggerakkan semangatnya. Beliau merasakan hingga kinipun rasanya seperti mimpi.

Ini adalah link buku buku hasil belajar menulis beliau dan teman teman di angkatan pertama Ekoji Channel Akademi yang bisa dijadikan sebagai referensi : https://bit.ly/PESANBUKU-EKOJI


Secara gari besar buku ini disajikan dalam 5 Bab besar :

Berawal dari filosofinya dan berakhir pada seninya, begitulah bu Eva mengikat ide dalam buku “Kelas Maya” ini.

Dengan bahasa yang sederhana dan contoh implementasi membuat buku ini akan membimbing kita untuk bisa mengaplikasikan membangun ekosistem E learning dengan memanfaatkan LMS Kelas Maya  di Portal Rumah belajar, semua dituliskan berdasarkan pengalaman dan praktik. Selain itu beliau juga mengangkat ide ide yang didapat dari grup belajar ini, seperti BLOG, pemanfaatan blog dalam pembelajaran, referensi bagi guru bagaimana menjalankan literasi yang menyenangkan bagi siswa agar terbangung kecintaanya untuk menulis

Media media pembelajaran dan model model pembelajaran yang relevan saat ini juga diulas dalam buku ini. Pembahasan yang paling berat ada di Bab 5  karena harus diintegrasikan dengan kurikulum di sekolah. Di sini beliau benar benar berpikir aktif dan menggali sebanyak banyaknya literasi dan konsep yang sesuai dengan kurikulum yang harus dipadukan dengan praktik baik pengalaman ketika menggunakan kelas maya. Di buku kelas Maya ini juga diberikan contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 1 halaman yang terintegrasi dengan kelas Maya hingga ke penilaian.

Dalam pengalaman menulis yang pertama ini beliau tidak menemukan adanya rasa kejenuhan, bahkan beliau merasa berada dalam kegilaan menulis. Jadi ketika semangat itu sudah ada,  sudah panas, layaknya motor yang tancap gas. Ngebut terus…

Bu Eva menceritakan pengalamannya “Saya pernah berada di posisi ini, saat mau tidur dan mencoba memejamkan mata tiba-tiba pikiran mengajak komunikasi, menghadirkan ide ide yang harus saya eksekusi, dan waktu itu saya tidak bisa tidur. Alhasil lanjut buka laptop dan lanjutkan hingga kantuk tak bisa lagi terbendung benar-benar berada dalam kegilaan menulis waktu itu”.

Jika keinginan menulis ada tapi minim pengalaman, jadi bahan untuk menulis pun tidak berbobot sehingga hasil tulisan pun kurang berbobot, maka yang harus kita lakukan adalah banyak membaca literasi,  gali referensi tentang apa yang akan kita tulis, banyak membaca tulisan orang lain, diblog, diweb, di youtube, bahkan jalan jalan ke toko buku juga salah satu cara saya menemukan ide ide baru.

Setiap hasil tulisan kita layak dan punya cirinya sendiri, tidak bisa kita samakan dengan tulisan orang lain, potensi kita berbeda dan cara kita menuangkannya juga berbeda sehingga hasil tulisan tentu akan berbeda.

Hal yang harus kita tanamkan dalam diri kita, bahwa kita diciptakan Allah dengan bakat dan potensi yang unik dan tidak sama setiap individu. Sebagai penulis pemula awalnya ada rasa minder dan kurang PD, tetapi dengan mindset dan motivasi yang dibangun dari dalam dirinya, beliau berhasil membuktikan dan mematahkan pikiran itu. Dengan berpikir yang positif akan membuat kita berproses menghasilkan hal hal yang positif.

Terkadang dalam menulis  ada saja hembatannya. Bagi bu Eva hambatan terbesarnya dalam menulis adalah merasa ragu dengan ide tantangan menulis hanya dalam waktu satu minggu, bahkan beliau mengatakan ini tantangan yang gila. Tetapi semangatlah yang menguatkan dan menggerakkannya. Semangat itu harus selalu ada dalam diri kita selama kita punya keinginan menulis, karena tanpa Semangat…jangankan ide, tenaga pun tak ada. Jadi semangat itu yang harus selalu ada dan menggerakkan kita.

Pada akhir pembicaraannya Bu Eva menyampaikan kalimat yang berisi motivasi “Demikian bapak/Ibu Sahabatku semua, semoga sharing pengalaman saya malam ini bisa memotviasi bahwa kita bisa hilangkan keraguan yang ada, hargai potensi kita sebagai mahluk ciptaan Allah yang sempurna dan memiliki bakatnya masing masing. Yakinkan dalam diri batu hambatan yang ada dalam diri harus bisa kita pecahkan.

Satu hal yang ingin beliau sampaikan bahwa jaga semangat. Kekuatan semangat inilah yang akan menggerakkan kita , membuat kita bisa mengolah pikir, rasa, karsa dan raga menjadi tenaga yang akan menggerakan dari dalam untuk terus menulis dan beliau sudah buktikan itu. Ketika semangat itu menyala dengan baik. Semua halangan rintangan terlewati dengan baik, selalu yakin Allah melihat kesungguhan kita dan dengan ikhtiar kita memulai menulis Allah akan buka simpul simpul ide dalam diri kita.. 

Move ...bergeraklah menulis...akan kita buktikan pergerakan itu mengantarkanmu pada Tujuan

Semoga apa yang disampaikan narasumber pada pertemuan ini bisa memotivasi dan mengispirasi bagi kita semua. Aamiin. 

Salam Literasi

Hayati Cempaka






Komentar

  1. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
  2. semangat terus bu... mari bergerak

    BalasHapus
  3. terima aksih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
  4. https://www.gurupenggerakindonesia.com/menulislah-dengan-sudut-pandang-yang-berbeda-bersama-tere-liye/, Menulislah dengan sudut pandang yang berbeda, begitulah ilmu menulis yang saya dapatkan dari penulis terkenal Tere Liye. Penulis bukan selebritis yang terkenal, yang terkenal biar bukunya aja. Begitulah beliau bercerita. Mantap bang Tere. Saya pikir tadinya Tere Liye itu penulis perempuan, ternyata laki-laki, hihihi.

    BalasHapus
  5. Jangan berhenti untuk menulis. Semangat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses Sang Juara Pertama Inobelnas dan Penulis Ratusan Buku

Menulis Itu Semudah Update Status

Mengembangkan Sepotong Ide dalam Menulis dengan Google Jamboard