Kisah Sukses Seorang Guru Blogger


Resume Pertemuan ke-17 Pelatihan Belajar Menulis Bersama OmJay dan PB PGRI

Narasumber Dedi Dwitagama, M.Pd., Moderator Ibu Sri Sugiastuti, M.Pd.

Jika kita jalani dengan serius dan sepenuh hati, maka kita akan mendapatkan banyak hal yang tak terduga dan itu membuat bahagia tak bertepi.

(Dedi Dwitagama, M.Pd.)

 

Pada pertemuan ini akan mendapatkan pencerahan dari seorang blogger. Kiprahnya di dunia blog sangat luar biasa. Hingga blog yang dimiliki mencapai 15 blog. Bayangkan… satu blog saja terdiri dari banyak tulisan, bagaimana jika sampai memiliki 15 blog? Dan masih banyak lagi menulis di berbagai media serta banyak kegiatan yang beliau lakukan yang dibagikan di berbagai media.

Bapak Dedi Dwitgama ini  memang tipe guru yang "apa-apa bisa". Beliau sangat jago dalam hal tulis menulis. Juga menjadi Pembicara di berbagai event maupun workshop, sehingga tak heran hingga beliau sampai diundang ke luar negeri untuk menjadi pembicara.

Dedi Dwitagama  mengajar matematika di SMKN 50 Jakarta dan penggemar jalan-jalan keliling negeri. Dedi Dwitagama gemar berbagi tentang ssuatu yg bermanfaat buat sesama, dokumentasinya ada di http://trainerkita.wordpress.com

Biografi

Pendidik, pemimpi makin banyak anak negeri yang berani berkompetisi & jadi pemimpin

• Wakil Indonesia pada Academic Leadership Training for School Principal
UNESCO, Seoul Korea Selatan 2012
• Ketua Delegasi Indonesia pada South East Asia School Principal Forum – SEASPF, Bali 2012
• JUARA 1 GURARU AWARD – GURU ERA BARU AWARD INDONESIA – Acer,
Jakarta, 2012
• Nominator Blog Pendidikan terbaik Indonesia, Pesta Blogger Nasional,
Jakarta, 2011
• Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, 2008
• Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, 2008
• Juara 2 e-Learning Award tingkat Naasional, Pustekkom Depdiknas RI,
Oktober 2008
• Juara 3 Kompetisi blog “I Love Mobile Blogging”: XL dan Dagdigdug, FKI
– JHCC Jakarta, Juni 2008
• Wakil DKI Jakarta pada Lomba Guru Berprestasi tingkat Nasional,
Jakarta, 2004

• Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 2004 


Mendokumentasikan kegiatan di : https://www.youtube.com/watch?v=dqTBzKip_os

https://www.youtube.com/user/dwitagama

 https://www.listennotes.com/podcasts/negeri-paman-besut-dedi-dwitagama-JVG4U38avHR/

Tulisan tentang pendidikan dipublish di http://dedidwitagama.wordpress.com

Fotografer dan publish di http://fotodedi.wordpress.com

Tulisan lainnya ditayangkan di http://kompasiana.com/dwitagama

Yang gemar instagram, boleh nikmati feeds beliau di http://instagram.com/dwitagama, berniat perbanyak follower saya boleh agar segera mencapai 11k, hehe

Akhir" ini Pak Dedi sedang menikmati podcast dan publish di https://www.listennotes.com/podcasts/negeri-paman-besut-dedi-dwitagama-JVG4U38avHR/

Video pak Dedi Dwitagama di http://youtube.com/dwitagama,  baru sekitar 1900

Pak Dedi Dwitagama mulai nulis di blog sejak 2005, akibat provokasi agus sampurno,  adik kandungnya pemilik blog http://gurukreatif.wordpress.com

Blog pertama Pak Dedi Dwitagama http://dwitagama.blogspot.com

Tahun 2007 ada wordpress, beliau membuat beberapa blog sekaligus yang isinya mendokumentasikan kegiatannya di sekolah, kegiatan jalan-jalan dan hobby fotografi, masih ada 10 blog lain yang dikelolanya.

Pak Dedi Dwitagama sudah menjadi bloger selama 15 tahun. Lalu apa ya yang membuat beliau bertahan  hingga  ngeblog  selama 15 tahun?

Pertama; beliau merasa punya majalah sendiri yang isinya bisa memuat apa yang dia suka.

Kedua; punya alat promosi gratis tentang ide", kegiatan", skill, dan apa saja yang  diupload di blog. Akibatnya pak Dedi Dwitagama menerima banyak undangan untuk berbagi ke Aceh hingga Papua dan beberapa negara di dunia, terakhir 2012 pak Dedi  ke Seoul Korsel, 2019 ke Sumbawa.

Ketiga; saat kehabisan ide untuk menulis beliau jadi blogwalking, lihat-lihat blog teman, membuatnya jadi membaca info" yang memunculkan ide menulis dan menambah asupan gizi literasi

Keempat;  secara sadar menerapkan pribahasa gajah mati meninggalkan gading . Pak Dedi ingin pergi meninggalkan tulisan yang bisa dilacak di google

Kelima; mengabarkan berbagai hal baik yang dilihatnya, kebahagiaan beliau rasakan agar tersebar ke dunia dan kabaikan & kebahagian makin banyak bertebaran di dunia maya dan dunia nyata.

Waktu untuk menulis

Kapan Pak Dedi menulis? Bisa kapan saja, saat istirahat usai upacara sebelum jam mengajar -- sasat istirahat antar jam mengajar, sebelum pulang sekolah, saat menunggu anak pulang sekolah, menunggu istri belanja, menunggu rapat di mulai, saat pembicara rapat sudah dimengerti intinya, agar tak ngantuk saya menulis ... sekarang ada aplikasi android yang makin memudahkan beliau menulis.

Tulisan beliau tentang TIPS MEMPROMOSIKAN SEKOLAH DI ERA DIGITAL ditulis pada tahun 2017, dan ternyata jadi yang paling hits sejak 2018. Luar biasa bukan?

Saat buntu ide, pak Dedi menulis saja sebisanya, walau cuma satu alinea dilengkapi foto, lihat saja di https://dedidwitagama.wordpress.com, artikel terakhir contoh ketika beliau kering ide. Saat banyak ide, beliau membuat beberapa tulisan yang penayangannya dijadwalkan hingga beberapa bulan ke depan, sehingga saat beliau tak menulis,  tulisan yang sudah terjadwalnya  bisa tayang sendiri.

 

Alasan Pak Dedi  memilih wordpress.

Menurut pola perkembangan teknologi, bahwa yang muncul belakangan biasanya fasilitasnya lebih lengkap dan menutup kelemahan platform terdahulu, selain itu lebih user friendly. Dan yang lebih penting adalah man behind the gun nya.

Alasan lebih suka menggunakan blog

 

1. Awal menulis 2005, ingin mengabarkan kegiatan sekolah, karena publikasi koran dan majalah di Jakarta sangat mahal, jadi cari yang gratis saja

 2. Menulis di blog tidak ada jadwalnya, kita bisa menulis kapan saja dan di mana saja.  

 

Mencermati  kiprah Bapak Dedi di beberapa blog, Pak Dedi ini  memang tipe guru yang "apa-apa bisa". Menulis jago. Pembicara juga oke. Menurut beliau hali ini "ALA BIASA KARENA BIASA". Beliau melakukan saja apa yang ingin ia lakukan, apalagi orang lain minta dengan memberi tiket pesawat, kamar hotel dan segepok sangu ... walau harus membuat persiapan yang benar-benar serius, tapi lama lama terbiasa .... kata kuncinya: mulai lakukan sesuatu yang kita mau dan siap belajar terus

"ALA BISA KARENA BIASA, beliau tak menulis yang tak ia kuasai, juga tak mau jadi pembicara untuk topik yang tak ia kuasai, walau honornya gede sekalipun.

 

Media yang digunakan untuk menulis

Menurut pak Dedi tiap media punya kelebihan sendiri", beliau nyaman dengan semua media (Youtube, Blog, Podcast dan IG)... tapi dengan podcast beliau merasa kurang nyaman karena belum dapat set alat yang mumpuni, sekarang cuma pake HP, tapi sudah 20 Podcast yang dijadwalkan yaitu seminggu sekali

Pak Dedi Dwitagama mulai menggunakan Podcast mulai ada th 2001, asal kata iPod dan broadcast, berawal dari munculnya iPod, lalu penggunanya bisa merekam suaradan menayangkan via internet, jika youtube berisi gambar dan suara, maka podcast hanya suara saja, walau ada yang berkreasi dengan mengunggah video dengan nama podcast. Hal ini juga dilakukan oleh aris yang berkepala plontos Dedi Corbuzer karena alatnya tak terlalu mahal.  Sekolah bisa membuat studio dan melengkapi alat, lalu bisa rekam video utk tayangan youtube atau hanya suara saja dan tayang di berbagai flatform, seperti spotify, anchor, sounclouds, dsb.  Silakan disimak link ini :  https://tirto.id/hikayat-podcast-cufm

Bagi yang ingin membuat podcast, buatlah terlebih dahulu akunnya dengan menggunakan  email, rekam suara kita, lalu tayangkan,  Ada banyak hal yang bisa kita angkat. Tayangkan…. tentunya agar kita jadi banyak content.

Ketika kita tidak punya ide untuk menulis

Banyak-banyaklah membaca blog orang lain,  sehingga akan merangsang ide muncul dr kepala kita. Dengan banyak membaca kita akan mendapatkan Asupan Gizi Literasi  yang  bagus.  Apa yang ada di kepala kita, tulislah kemudian upload. Saat tak ada ide, kita juga bisa menceritakan kegiatan kita hari itu, misalnya kegiatan di sekolah, saat berwisata, sertakan foto supaya lebih menarik. Bisa juga menulis tentang kuliner. Dalam perjalanan kariernya, hambatan dan

Untuk menarik perhatian pembaca agar mau membaca di blog kita

Gunakan judul posting yang menarik dan sedang dicari-cari orang saat upload tulisan, sehingga menarik perhatian massa untuk membaca tulisan kita. Bisa juga tuliskan apa saja yang mnurut kita banyak dibutuhkan orang di masa depan ... Saat orang lain googling akan terhubung dengan tulisan kita. Kita juga bisa membuat ternding dengan mempopulerkan sesuatu berdasarkan ide kita.  Meskipun tulisan kita tidak mengikuti pasar, tetapi tulisan kita bisa menarik pasar.

Trik dalam mengatasi kesulitan

Kesulitan tentunya selalu ada, namun pak Dedi berusaha menyelesaikan hambatan sebisanya, mengatasi  berbagai kesulitan semampunya, dan menikmati semua proses dengan perbanyak berpikir positif . Mengenai buku fiksi atau non fiksi itu tergantung konsep tulisan yang sudah kita punya saat ini,  yang penting matangkan dulu, kemudian serahkan pada editor, terbitkan sebagian-sebagian di blog kita sebagai promosi awal, terbitkan saja jika sudah ada penerbitnya.

 

Penutup

Sama halnya dengan tugas kita mendidik anak negeri, jika kita jalani dengan serius dan sepenuh hati, maka kita akan mendapatkan banyak hal yang tak terduga dan itu membuat bahagia tak bertepi. Blog yang kita buat pun demikian jika kita seriusi dengan rutin membuat tulisan, foto, video atau apa saja, secara serius dan sepenuh hati, maka kita akan menikmati hasil yang tak terduga. Karena proses tak mengkhianati hasil. Maka, mulailah berproses menulis tentang apa saja yang Anda suka, terus menulis walau kita tak tahu dibaca orang atau tidak (tapi di blog ada statistik yang bisa membuat kita tahu tulisan Anda yang digemari khalayak), semoga bermanfaat.

 

Salam Literasi

Hayati Cempaka

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses Sang Juara Pertama Inobelnas dan Penulis Ratusan Buku

Menulis Itu Semudah Update Status

Mengembangkan Sepotong Ide dalam Menulis dengan Google Jamboard