Titipan Allah
Semua yang kita miliki adalah milik Allah. Semua yang kita miliki adalah kepunyaan Allah. Harta, suami / istri, anak. Adalah milik Allah. Manusia bisa diibaratkan seperti tukang parkir motor atau mobil yang berhak membeli barang, tetapi tidak berhak untuk menjualnya, karena barang itu bukan miliknya.
Bila suatu saat motor atau mobil itu diambil oleh si pemiliknya maka si tukang parkir itu tidak berhak untuk meminjamnya. Demikian pula, kita menerima barang yang diambil oleh Allah, kita pun tidak berhak atas apa pun atas barang itu.
Jika kita kehilangan sesuatu yang kita cintai, itu berarti Allah telah mengambil barang yang dititipkan kepada kita. Berarti itu bukan rejeki kita. Namun, kadang-kadang kita kehilangan, sampai kita puas dan berkepanjangan. Semisal yang diambil itu cincin emas, motor, mobil atau benda benda berharga yang lain. Bagaimanapun orang yang kita sayangi, yang kita cintai yang telah diambil oleh Allah hingga membuat kita yang sangat puas yang berkepanjangan dan berduka yang teramat dalam.
Seharusnya tidak demikian apa yang kita rasakan, seandainya kita tahu itu semua hak Allah, milik Allah.
Yang patut kita lakukan adalah bersabar dan tawakal atas cobaan yang telah Allah berikan kepada kita.
Karena sesungguhnya Allah yang telah mentakdirkan semua itu.
Komentar
Posting Komentar