Kisah Inspiratif Seorang Guru Muda Bertabur Prestasi
Jumat, 7 Agustus 2020
Resume Pertemuan ketiga ini dengan tema "Pengalaman
Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor" dalam Kelas Belajar Menulis di Blog,
Gelombang 15
Setiap orang pasti mempunyai mimpi besar dlm hidupnya. Namun,
tidak semua orang dapat mewujudkannya.Demikian yang diungkapkan seorang guru
muda Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD yang telah berhasil mewujudkan salah satu
mimpinya dalam menerbitkan buku di Penerbit Mayor.
Guru muda yang menjadi
nara sumber dalam pertemuan kedua ini adalah Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD yang
lebih akrab dipanggil dengan Cikgu Tere. Seorang guru muda yang rajin,ulet,
pekerja keras, dan berkarya sehingga membuahkan berbagai prestasi. Lahir di Kuningan pada tanggal 13 September
1984, mengajar di SDN Waihibur – kab. Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur. Sebagi
guru muda yang berprestasi, beliau mempunyai moto “Belajar, belajar, dan
belajar”.
Beberapa prestasi yang telah diraih oleh Cikgu Tere
diantaranya adalah:
1. Juara 1 Guru
Berprestasi tingkat Kecamatan Padalarang – Kab. Bandung Barat (2014)
2. Juara 2 Lomba
Guru Berprestasi tingkat Kab. Bandung Barat (2014)
3. Juara 3 Lomba
Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang (2014)
4. Juara 1
Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT (2018)
5. Finalis Lomba
Olimpiade Guru Nasional tingkat nasional (2018)
6. Finalis Lomba
Alat Peraga Matematika Sederhana tingkat nasional (2018)
Cikgu Tere merupakan salah satu peserta kegiatan Belajar Menulis di
Blog melalui WA Grup yang digagas oleh Wijaya Kusumah yang akrab dipanggil OmJay dan tim narsumnya. Saat
itu beliau tergabung di Grup Pelatihan Menulis Gelombang 4.
Dalam salah satu materi, Cikgu Tere menerima tantangan yang diberikan
oleh narasumber yang bernama Prof. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA.,M.Phil,
M.A. Cikgu merasa hampir tak percaya karena baru kali itu berhadapan dengan seorang profesor dan menerima tantangannya. Materinya sangat menarik sehingga CikguTere pun sangat antusias untuk
mengikuti tantangan yang beliau berikan yaitu menulis buku dalam waktu
seminggu. Sang profesor melelang beberapa topik
dan meminta para peserta memilih salah satu topik tersebut untuk
dijadikan sebuah buku dalam waktu satu minggu.
Cikgu Tere pun segera menyusun outline untuk melakukan pengajuan dengan menyerahkan judul serta outline dengan judul "Belajar
Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar. Dari
judul yang diajukan kepada Prof.Eko pun menambahkan satu kata yaitu Ekosistem.
Sehingga judul bukunya menjadi “Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem
Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” dengan cover buku yang didesain
oleh Prof. Eko.
Karena buku ini harus
segera dipresentasikan maka draft buku pun harus segera diselesaikan secepatnya
dalam beberapa hari. Bisa dibayangkan betapa sibuknya Cikgu Tere yang harus membagi antara pembelajaran
on line yang tidak ada sinyal sehingga harus berkunjung ke rumah-rumah siswanya
serta harus menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.
Setelah dipresentasikan, Prof. Eko menyampaikan bahwa ada sedikit perubahan yang harus dilakukan.
Diantaranya : jenis huruf menggunakan verdana, ukuran 10, spasi tunggal. Ukuran
kertas A5, lalu lengkapi dengan index dan daftar pustaka dibuat otomatis,
jumlah halaman minimum 100 halaman dan jumlah bab paling sedikit 5 bab.
Ternyata setelah layout dengan ketentuan di atas, jumlah
halamannya hanya mencapai 60 halaman, sehingga CekguTere harus belajar bagaimana
caranya membuat index dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis. Namun,
orang bilang sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. CikguTere pun
bergegas mencari tambahan 2 bab dan menulis lagi sampai di atas 100 halaman.
Lalu bagaimana cara Cikgu Tere membagi waktu? saat itu Cikgu mengatakan pada
suaminya untuk membantunya menyelesaikan penulisan buku. Cikgu dan suami
bersepakat, suami bertugas menjaga anak yang masih berusia 3,5 tahun pada saat CikguTere
menulis karena butuh suasana tenang .Selain itu beliau menyelesaikan buku itu
dikerjakan pada malam hari saat orang sedang tertidur lelap dan pagi hari sebelum turun ke dapur. Akhirnya, Prof. Eko menyampaikan untuk berhadapan
dengan Penerbit Andi secara virtual. CikguTere sangat bersyukur karena naskahnya
diterima oleh Penerbit Andi untuk diterbikan setelah dikoreksi terlebih dahulu
bila masih ada kesalahan.
Berbagai persiapan dalam penulisan buku telah cikgu lakukan
termasuk menonton video Ubiquitous Learning dari channel Ekoji, lalu mencari
referensi di google terkait Ubiquitous. Buku
ini merupakan buku ke tiga cikgu Tere. Namun buku yang sebelumnya diterbitkan
oleh penerbit Indie. Selain itu ada juga beberapa buku antologi saat ikut lomba
menulis.
Buku pertama dan keduanya ditulis dalam waktu masing - masing
1 bulan. Namun karena situasi mendukung maka bisa diselesaikan. Tips dan trik
nya yang beliau terapkan adalah dengan membuat time schedule (sehari berapa
bagian / halaman, kumpulkan referensi sebanyak mungkin, jauhkan HP (kecuali
benar - benar dibutuhkan) untuk mengecek
notifikasi, menulis dulu kemudian diedit, serta adanya kerja sama dengan
keluarga di rumah)
Menurut cikgu Tere, langkah - langkah untuk menyusun naskah
buku dimulai dari memilih tema / topik. Salah satunya dengan menggunakan google
trend. Di sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sebagai pasar
buku kita. Hal ini penting dilakukan mengingat kita bukan penulis terkenal.
Jadi tips supaya buku kita laku diawali dengan memilih topik yang baik dulu.
Setelah itu, coba buat mind map terkait topik, sampai menemukan judul yg
menarik. Kemudian kembangkan judul menjadi outline naskah. Dalam pemaparannya,
minimal 5 bab karena mewakili 5 W + 1 H dr hal2 yang ingin diketahui orang terhadap
buku kita. Selanjutnya kembangkan naskah kita sesuai outline yang sdh dibuat.
Berikut kriteria yang harus dipenuhi penulis yang
menginginkan bukunya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor menurut cikguTere. Sebenarnya setiap penerbit
mempunyai persyaratan atau kriteria yang sedikit berbeda. Hal ini sesuai dengan
fokus penerbitan mereka, misalnya jenis buku yang dipasarkan. Selanjutnya Cikgu
memberikan tips bagi sipa saja yang berminat menulis buku dan ingin bukunya
diterbitkan oleh Penerbit Mayor, sebaiknya kenali dulu seluk beluk (visi /
misi) penerbitnya. Terlebih terkait syarat dan prosedur penerimaan naskahnya dan
coba hubungi bagian kontaknya untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap
Kehadiran Cikgu Tere kiranya bisa menjadi motivasi bagi kita untuk menjadi insan yang berkarya dan berprestasi di bidang literasi sehingga bermanfaat untuk orang lain. Melalui karyanya seseorang akan dikenal dan dikenang oleh orang lain.
Selamat berkarya dan salam literasi.
Hayati Cempaka
siip detail bu resumenya jiooooz
BalasHapusResume nya Bagus bunda ...siiip. salam kenal Bu
BalasHapusMonggo kalo mau berkunjung ke blog saya
http://nurhidayati2010.com/?p=187
Mantap Bu
BalasHapusKhoir banget resume nya 👍👍👍
BalasHapusMenjadi insan yang berkarya..mantul bu
BalasHapusResumenya detail dan mantapp....
BalasHapusResumenya mantap...lanjutkan
BalasHapusBW ya bu
http://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com