Kenali Siapakah Penulis Soal-soal-Tes UKG dan Soal-soal tes CPNS?



Pada pertemuan ke-10 ini menghadirkan nara sumber Ibu Salamah, M.Pd. 
pada Pelatihan Belajar Menulis Bersama Omjay  dan PB PGRI
Disusun oleh Hayati Cempaka


Tetapkan langkah, satukan otak, bulatkan tekad, lurus ke depan, raih semuanya, bravo. Kita bisa,    kita mampu dan kita akan melewati setiap rintangan dengan mudah. Majulah guruku, majulah Indonesiaku.  (Ibu Salamah, M.Pd.)

Predikat guru SD, tampaknya memang biasa-biasa  saja. Tapi jangan salah dengan yang satu ini. Meskipun beliau seorang guru SD, namun prestasinya dalam bidang menulis sungguh luar biasa. Selain itu beliau juga seorang guru yang multi talenta, penuh ide dan kreativitas. Beliau memang seorang guru hebat dan tangguh. Anda pastinya penasaran kan?

Pada pertemuan ini beliau akan memberikan motivasi bagaimana kita bisa menulis dan menerbitkan buku. Kalau begitu, baiklah  mari kita menyimak pengalaman menulis buku dari seorang ibu guru hebat dan tangguh, Ibu Salamah. Nama akrabnya bu Salma. Beliau mengajar di SD N 2 Wonosobo, Jawa Tengah. Selain mengajar, beliau juga mentor CPNS dan psikotest. Beliau diangkat PNS pada tahun 2010.

Pertama kali Beliau menulis buku berjudul Ujian Kompetensi Awal (UKA) tahun 2011. Selanjutnya ketika uji kompetensi guru (UKG) akan dimulai,  pada tahun 2012 para guru senior meminta beliau untuk mengajari mereka. Mereka ingin belajar bagaimana cara menaklukkan soal-soal uji kompetensi awal. Apa yang beliau berikan kepada ibu-ibu guru senior itu beliau tulis di buku. Waktu itu Ibu Salamah belum mengenal penerbit dan tidak terpikirkan sedikitpun untuk menerbitkan bukunya, hingga akhirnya terpikir olehnya untuk menulis buku. Beliau mulai mencari penerbit. Namun, apa yang dicari tidak didapatkannya. Di tengah keputusasaannya, tanpa sengaja beliau melihat di facebook ada seseorang editor sebuah penerbit Mayor di Indonesia. Ibu Salamah iseng-iseng mengirim pesan di inbox. Tak diduga editor itu membalas. Sejak saat itu terjadi komunikasi yang baik  antara bu Salamah dengan sang editor dari penerbit Mayor

 Buku Uji Kompetensi Awal inilah satu-satunya buku yang beliau tulis. Waktu itu, di daerahnya tidak ada satu pun guru yang menulis. Anggapan mereka bahwa menulis itu tidak penting. Banyak yang memandang miring terhadap Bu Salamah karena menulis buku. Menulis buku dianggap tidak penting dan tidak layak bagi guru. Namun, justru bukunya laku keras saat itu.

Pada tahun 2012 uji kompetensi guru mulai diadakan. Dia mulai menulis buku uji kompetensi guru (UKG). Sumber materinya beliau dapatkan dari ilhamnya. Beliau mengarang sendiri dengan mengira-ngira materinya. Beliau berpikir yang ditanyakan dalam tes CPNS mungkin hal pedagogik dan profesionalisme guru. Kemudian beliau mencari silabus untuk dipelajari sebagai sumber tulisannya. Dari situlah beliau mengembangkan materinya dengan m . Menulis buku uji kompetensi guru itu ternyata sangat sulit. Ia harus mencocokkan silabus, antara KD, indikator, tujuan, dan lain-lain. Bahkan menyelesaikan satu soal saja terkadang bisa sampai 4 jam. Buku itu benar-benar membuatnya menangis dan terharu.

Namun hal buruk menimpanya setelah melalui sederet kesulitan dalam menuntaskan bukunya. Di sebuah tempat fotokopi ia mendapati bukunya difotokopi ratusan eksemplar oleh seorang guru, oleh sahabat-sahabat sesama guru. Padahal harganya cuma Rp 55.000. Alhasil dari buku itu ia hanya mendapat royalty selama 6 bulan, setiap bulannya hanya Rp 750.000. Sangat tidak sebanding. Yang disesali bukan besarnya royalty, tetapi bukunya yang difotokopi. Beliau cuma mendapat 10 % dari penjualan, dan harus dipotong pph 15%. Bisa dibayangkan berapa yang beliau terima.

Namun hal itu tidak membuatnya jatuh terpuruk, sedih atau menangis, namun yang membuat beliau sedih adalah bagaimana menggerakkan mental agar membuat orang-orang bisa menghargai sebuah karya  Saat itu belum ada guru menulis. Belum ada aturan menulis buku untuk naik pangkat. Sehingga anggapan saat itu untuk apa menulis buku.

Bu Salamah mengadukan kejadian itu kepada kepala dinas dengan membawa bukti foto-foto bahwa bukunya difotokopi. Saat itu ia baru 2 tahun menjadi PNS. Dia mendapat apresiasi dari kepala dinas. Seharusnya guru muda disuport, bukan dijatuhkan karyanya.

Dari kejadian itu ternyata ada hikmahnya, beliau diundang kemana-mana sebagai nara sumber UKG. Berkah dari buku itu ia mendapat uang lebih banyak sebagai nara sumber. Sejak itu ia semakin cinta menulis dan mencintai tulisannya. Terutama postingan tulisannya di instastory. Ia banyak menulis quote yang  tiap harinya dilihat oleh 600-700 orang. Quotenya terutama menulis tentang motivasi, kegundahan, keterpurukan, bagaimana harus bangkit, dsb. Dia mulai menulis buku yang banyak menghasilkan uang. Semua berjalan di luar kendali otaknya, di luar ekspektasi dan dugaannya. Ia mendapatkan itu dari buah berpikir dan kegigihannya. Ia tidak pernah surut langkah untuk tujuan yang ingin ia capai.

Buku fenomenalnya dibuat pada tahun 2015. Ketika itu ia divonis tidak bisa hamil oleh dokter. Tapi ia tidak percaya. Ia tetap berusaha bagaimana untuk bisa hamil. Satu-satunya cara adalah dengan bayi tabung. Dia tidak tahu bagaimana mendapatkan biayanya, sementara gajinya hanya Rp 2 juta per bulan.

Alhasil, beliau menulis buku Drilling Psikotest. Buku itu diterbitkan pada bulan Agustus 2015. Pada Oktober 2015 hanya dalam jangka waktu 2 bulan buku itu  terjual 2000 eksemplar. Hanya dalam waktu 2 bulan langsung mendapat predikat best seller. Mengapa bisa sefenomenal itu? Karena ia percaya, bahwa Allah yang telah menetapkan. Walaupun mengalami keterpurukan, kesakitan, serta hal-hal teburuk, tapi Beliau tetap semangat, tidak putus asa, tidak pernah marah, baik kepada manusia maupun kepada Allah. Bukunya mulai menghasilkan pundi-pundi uang yang banyak untuk digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Beliau tidak lagi mengajukan proposal ke penerbit, justru penerbit yang menghubunginya, memberinya tawaran menulis buku. Dan, ia selalu siap, hingga sekarang.

Ketika pak Muhajir lewat membawa bukunya, 
Bu Salamah begitu senang melihat bukunya dipegang pak Menteri.




Dari menulis buku Drilling Psikotest, beliau menghasilkan manfaat yang banyak sekali. Dia menjadi mentor psikotest. Tiap hari orang berdatangan ke rumahnya. Bahkan pada saat  ada penerimaan CPNS,  Beliau bekerja di sekolah dari pagi s.d. jam 4 sore. Di rumah membimbing psikotest CPNS dari jam 5 s.d 10 malam. Jam 11 baru mengurus keluarga dan lainnya. Di masa pembukaan CPNS, ia harus kerja keras membuat soal, menetapkan prediksi soal, dll. Mulai tahun 2015, banyak orang yang ia loloskan menjadi CPNS. Tahun 2018 banyak yang ikut bimbingan psikotest CPNS di tempatnya. Pada tahun 2019,  98% orang yang ikut bimbingannya lolos CPNS dan separoh lebih mengikuti SKB. Saat ini ada 25 guru SD yang siap untuk ikut test SKB.

Dari royalty bukunya, ia bisa mengobati anak bayi tabungnya yang divonis menderita kista di otak. Dengan biaya ratusan juta, bisa berobat operasi berkali-kali, bisa menghidupi keluarga dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Di sekolah tempat belia mengajar, beliau mendongkrak prestasi anak didiknya. Di antaranya juara 2  sains OSN IPA murid SD tingkat nasional, juara pidato tingkat nasional, juara I Tari tingkat provinsi, membimbing menulis anak SD hingga menerbitkan buku. Sudah ada 4 siswa yang menulis buku dan menerbitkannya. Selain itu beliau juga membuat karya inovatif membuat kincir air dari barang bekas yang dilombakan. Membuat sebuah karya fenomenal musik pembelajaran yang isinya tentang pahlawan.  Beliau berkolaborasi dengan mahasiswa UNY jurusan musik membuat musik pembelajaran, juga video-video pembelajaran lainnya. Di kelas, banyak alat peraga atau media pembelajaran yang dibuatnya sendiri. Di bidang karya anak, muridnya mengikuti lomba apoteker cilik tingkat dunia dalam peringatan hari Farmasi Indonesia (untuk menyimak, googling di AAI atau Asosiasi Apoteker Indonesia). Dia tidak suka bercerita tentang sebanyak apa prestasinya, tapi beliau lebih suka bercerita bagaimana beliau  jatuh dan terpuruk dalam menulis sehingga bisa memotivasi orang lain.

Dalam setiap menulis buku, Bu Salamah memperoleh inspirasi bisa dari mana saja. Khusus buku mayor inspirasinya dari kebutuhan pembaca (market oriented).

Cita-cita Ibu Salamah ingin menulis lebih banyak buku sampai akhir hayatnya. Warisan buku akan menginspirasi anak-anaknya. Baginya, dunia bisa berubah seiring perkembangan zaman dan teknologi. Hanya ada satu yang tidak bisa berubah yaitu diri kita sendiri. Maka dari itu mulailah berkarya untuk diri sendiri dan untuk anak cucu.

Inilah tips dan trik supaya bisa lolos SKB CPNS dari Bu Salamah.  Dengan senang hati bu Salamah melayani mentoring bagi peserta belajar menulis di grup WA. SKB CPNS yang berisi soal-soal pedagogik  dan profeionalisme.

Setiap buku memiliki ciri khas yang berbeda. Setiap buku juga punya cerita sendiri. Dari sekian banyak, ada satu bukunya yang menjadi referensi universitas yaitu buku Strategi Pembelajaran. Buku itu hasil kolaborasi dengan seorang rektor dan guru besar, Prof. Komaedi. Buku itu yang paling membanggakannya, karena ia bersanding menulis buku dengan seorang profesor, rektor dan guru besar. Sejak tahun 2011 sampai saat ini, beliau sudah menulis sebanyak 34 buku.

Pada Desember 2018, Beliau mendapat penghargaan dari pak Jokowi sebagai pemecah rekor guru penulis nasional. Dia duduk tepat di belakang pak Jokowi. Ketika pak Muhajir lewat membawa bukunya, Ia begitu senang melihat bukunya dipegang pak Menteri. Beliau meminta berfoto dengan menteri pendidikan itu beserta bapak presiden. Waah hebat ya…

Hal yang paling berkesan bagi bu Salamah adalah ketika karyanya dihargai, dan yang menyedihkan bila karyanya difotokopi atau dijual murah. Seperti nasib buku CPNS yang terakhir ada di sebuah pasar di Jogya dijual hanya Rp 40.000 dan diproduksi ribuan eksemplar. Padahal harga sebenarnya Rp 150.000. Ini contoh tidak adanya penghargaan terhadap sebuah karya. Buku CPNS itu buku favoritnya, karena menghasilkan uang ratusan juta rupiah baginya. Buku itu baru dirilis pada bulan Juli 2019 dan sudah laku 4650 eksemplar lebih dalam jangka waktu kurang lebih 6 bulan. Tak heran, bagi Ibu Salamah menulis buku itu menyenangkan. Selain sebagai eksistensi diri juga bisa menambah pundi-pundi uang.

Bu Salamah memiliki cita-cita yang belum tercapai adalah menulis novel. Ia berharap novelnya bisa difilmkan. Novel yang akan mencerikan kisah hidup guru ini judulnya ‘ME’. Baru 120 halaman dari target 600 halaman. Hingga saat ini, ia sudah menerbitkan 34 buku.

Saat ini jejaknya sudah banyak diikuti guru-guru di daerahnya, walaupun penerbitnya masih buku indi. Kalau rekan satu sekolahnya yang sekarang belum ada, karena semua gurunya hampir pensiun. Sarannya menjadi penulis buku mayor. Berjuang, semangat tetapkan langkah lurus ke jalan jangan tengok belakang nunduk ke bawah, lurus ke jalan hingga tujuan tercapai. Bravo

Di era pandemi covid-19, beliau menulis ketika dikejar target. Beliau bisa menyelesaikannya hanya dalam 2 minggu atau 1 bulan. Beliau juga membuat video pembelajaran sambil mengajar online dan home visit.  Setiap hari ia melakukan home visit. Satu anak durasinya 2,5 jam per datang atau sekali pertemuan. Itulah kegiatan mengajarnya di era pandemi.

Ibu Salamah punya moto “jadilah motivator bagi diri sendiri”. Motivator terhebat adalah semangat yang bersal dalam diri sendiri. Untuk mengenalnya lebih dekat bisa berteman di facebook Salma Karyodinomo Saimin, instagram salma_abimanyu, channel youtube: channel salamah.

Tetapkan langkah, satukan otak, bulatkan tekad, lurus ke depan, raih semuanya, bravo, kita bisa kita mampu dan kita akan melewati setiap rintangan dengan mudah. Majulah guruku, majulah Indonesiaku. Bravo. Itulah kata-kata penutup dari Ibu Salamah, sebelum pertemuan ini diakhiri.

Semangatnya, ide-idenya memang luar biasa. Sehingga beliau bisa menjadi seorang guru yang sangat hebat, seorang penulis yang sangat sukses, serta mengabdikan dirinya untuk kepentingan orang lain lewat karya karyanya yang selalu dinanti....

Beliau Bu Salamah, M.Pd. yang telah menyusun soal-soal tes UKG dan Soal-soal SKB CPNS, beliau juga mentor CPNS dan psikotest. . 

Semangatnya, ide-idenya memang luar biasa, sungguh cemerlang

Salam hangat, salam literasi

Hayati Cempaka



S

 

Komentar

  1. Saya sudah mengenalnya.. tulisanya kerenn. bravo bu salma.

    BalasHapus
  2. Judulnya sudah buat penasaran..tapi karena saya bukan guru .saya tidak mengerti UKG

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ujian kompetensi guru. Kan sdh ditulis di sana. Dibaca lg ya...Hehe...

      Hapus
    2. Ujian kompetensi guru. Kan sdh ditulis di sana. Dibaca lg ya...Hehe...

      Hapus
    3. Ujian kompetensi guru. Kan sdh ditulis di sana. Dibaca lg ya...Hehe...

      Hapus
  3. Keren Bu Hayati lengkap dan komunikatif

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses Sang Juara Pertama Inobelnas dan Penulis Ratusan Buku

Menulis Itu Semudah Update Status

Mengembangkan Sepotong Ide dalam Menulis dengan Google Jamboard