Ikuti Langkahnya, Terbitkan Bukunya





Menulis itu sebenarnya terdiri dari dua sisi; MENTAL dan KETERAMPILAN.

Antara MAU dengan MAMPU. (Akbar Zaenudin)

 

Menulis bisa dilakukan oleh siapa saja. Menulis adalah suatu kegiatan yang membutuhkan pemikiran atau perasaan seseorang. Namun tidak semua orang bisa menulis. Sejatinya menulis tidaklah sesulit yang kita bayangkan asalkan ada kemauan dan kesempatan. Menulis akan lebih mudah jika kita tahu trik-triknya.

Pada pertemuan ke 8 Belajar Menulis Gelombang 15 bersama Omjay dan PGRI menghadirkan narasumber Bapak Akbar Zainudin. Lahir di Banyumas  Jawa Tengah pada tanggal 7 Februari 1973. Selepas SD mondok di Gontor selama 6 tahun. Setelah itu meneruskan study di IAIN Jakarta jurusan Perbandingan Agama Fakultas Usuludin lalu kuliah di sekolah bisnis Prasetya Mulya jurusan Manajemen Pemasaran. Kemudian beliau bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi Teknologi Informasi, Plasmedia. Setelah itu, mulai awal 2007, saya memulai usaha sendiri di bidang Pelatihan dan Konsultasi Manajemen, PT EMJEWE Training & Consulting. Di awal 2013, saya mendirikan satu lini usaha baru, yaitu penerbitan buku di bawah bendera MJWBooks.

Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” artinya “siapa yang bersungguh-sungguh, akan mendapatkan”. Inilah yang  diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Pepatah Arab (Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu benar-benar mengubah hidup saya. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar 20 tahun menyadarkan saya betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat jika dimanfaatkan dengan baik.

Sebelum materi, kita saksikan dulu yuk video berikut:

https://youtu.be/-7E7q4I4-vU link video Langkah-langkah menulis buku

Pada pertemuan ini beliau akan memberikan tips menulis dengan rumus TOJ-TRP yaitu:

Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan.

Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.

Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya motivasi, kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.

 

Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut beliau, karena ini terkait dengan “branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?

 

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.

Gunanya outline:

1. Agar tulisan kita terarah.

2. Bisa buat jadwal dan target.

3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.

4. Agar bukunya selesai.

 

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.

Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.

HOW: Bagaimana

Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)


 UNTUK BUKU NON FIKSI

1. Gunakan prinsip dasar 5W dan 1H.

WHAT:

Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya.

WHY:

Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa.

HOW

How ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya.

Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan.

 

CONTOH.

Tema: Santri dan Menulis

 

WHAT

1. Santri dan keterampilan menulis.

2. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.

3. Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.

4. dan seterusnya.

 

WHY, MENGAPA?

1. Mengapa Santri Harus Menulis?

2. Tujuan Menulis.

3. Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.

4. dan seterusnya.

 

HOW?

1. Bagaimana cara menulis?

2. Bagaimana membangun disiplin menulis?

3. Tips and Tricks Menjadi Penulis.

4. dan seterusnya.

 

BAGAIMANA MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?

Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya.

Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita.

Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.

 

Kedua: Karakter.

Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.

 

Ketiga: Plot atau Alur Cerita.

Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya.

Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.

 

 CONTOH OUTLINE

Sebagai contoh buku tulisan beliau yang berjudul: "Man Jadda Wajada".

Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup. Dengan konsep dasar 5W dan 1H.

 

Dimulai dengan Why

1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.

2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.

3. Apa tujuan hidup seseorang?

4. Mengapa orang harus berubah?

5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?

6. Apa saja yang harus diubah?

 

Kedua adalah WHAT.

1. Apa itu sukses?

2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?

3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangaN…

 

Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.

Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

 

"Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris"

"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".

"Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenanangkan.

Karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.

 

Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.

Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita. Jadwal sering sekali dilupakan, padahal inilah salah satu faktor penting buku bisa selesai atau tidak judul-judul artikel.

 

CARA MEMBUAT JADWAL.

1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan

2. Isi Nomer

3. Isi Judul Artikel

4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis

5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.

6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

 

Langkah keempat adalah T. Tuliskan.

Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya.

Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak.

Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

 

Langkah kelima adalah R,  REVISI.

Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi.

Apa saja yang direvisi?

1. Data dan informasi yang kurang.

2. Tata Bahasa

3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.

 

Langkah keenam adalah P, Penerbit.  Kirim ke penerbit.

Apa yang menadi pertimbangan penerbit?

Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.

Apakah pembaca butuh buku kita?

Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?

Buku kita menjawab kebutuhan apa?

Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.

Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca. Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.

Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?

Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.

Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku?

Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya.

Apakah perlu membayar kepada penerbit?

Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.

 

Bagaimana cara mengirim naskah?

1. Naskah harus sudah jadi.

2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama? Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

 Demikian tips yang menulis versi pak Akbar Zaenudin, semoga bermanfaat bagi kita. Mulailah menulis dengan tips yang telah diajarkan oleh pak Akbar Zaenudin. Semoga bisa mengantarkan kita menuju kesuksesan.

Terkadang sukses itu memang harus dipaksa. Kalau kita tidak pernah memaksa diri kita, rasanya sulit kita akan berhasil. Untuk mencapai keberhasilan itu, kita harus membuat jadwal untuk menulis dan berusaha semaksimal mungkin untuk mematuhinya.



Menulis itu sebenarnya terdiri dari dua sisi; MENTAL dan KETERAMPILAN. Antara MAU dengan MAMPU. Pengalaman beliau berinteraksi dengan banyak penulis, masalah MENTAL ini jauh lebih penting. Kalau orang MAU berjuang, akan lebih cepat tulisannya selesai walaupun secara kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya, kalau sudah tidak mau atau malas-malasan, walaupun sebenarnya kualitas tulisannya baik, akan sulit untuk cepat selesai. Jadi kuncinya adalah paksakan diri dan percaya diri saja. 

Selamat belajar menulis buku dan Salam Literasi,

Hayati Cempaka


 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses Sang Juara Pertama Inobelnas dan Penulis Ratusan Buku

Mengembangkan Sepotong Ide dalam Menulis dengan Google Jamboard