Belajar Menulis dan Menerbitkan Buku Bersama Profesor Ekoji

Resume Pertemuan ke-11 Pelatihan Belajar Menulis bersama Omjay dan PB PGRI

Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA.


Seperti pepatah, dimana ada kemauan, di situ ada jalan

"If you can dream it, you can do it". Kita wujudkan mimpi bersama menjadi kenyataan...

  



Prof. Eko saat mengiringi lagu yang dinyanyikan oleh Lia A.Riyanto, istri tercintanya



Ini adalah buku pertama Prof, Eko. Buku ini paling berkesan. Karena ternyata banyak sekali yang senang dengan buku itu sampai dicetak berkali-kali oleh Elex Media Komputindo

Pada pertemuan yang ke-11 ini menghadirkan narasumber yang tak kalah hebatnya dengan narasumber sebelumnya. Beliau adalah seorang penulis hebat yang karyanya saat ini sudah lebih dari 50 buku, selain itu beliau juga seorang youtuber. Beliau menyandang tujuh gelar yang mengikuiti Namanya di depan dan di belakang. Kebayang nggak sih berapa tahun beliau menghabiskan waktu untuk kuliah?

Kehadirannya dalam pertemuan ini sangat ditunggu oleh semua peserta hingga membuat ibu-ibu jadi baper menanti sang idola. Beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit , lahir di Jakarta, 24 Januari 1969. Pria yang lebih familiar dengan sapaan Prof. Ekoji di Grup Belajar Menulis bareng Om Jay dan PGRI ini merupakan pakar teknologi yang berbakat.  Beliau adalah seorang akademisi sekaligus sebagai narasumber berbagai seminar, juga sebagai kepala SLCC PGRI

50 buku yang telah diterbitkan sebagian besar dipublikasikan dalam bahasa Indonesia, dan ada beberapa dalam bahasa Inggris. Sementara untuk artikel populer dan jurnal, sudah ratusan yang beliau buat dan share secara gratis kemana-mana. Beliau menulis semenjak semester 1 di ITS tahun 1988. Alasan beliau menulis ketika itu menulis karena kesepian, karena untuk pertama kalinya kos-kosan jauh dari orang tua.

Karena sering menulis, maka jadi banyak teman. Teman-teman tersebut memberikan kesempatan saya untuk sharing mengenai banyak hal, dan akhirnya kami berkolaborasi. Di ITS mengambil jurusan Teknik Komputer, maka seperti beliau sering menulis di majalah-majalah komputer. Artikel pertamanya dimuat di majalah Mikrodata - versi lawas.

Beliau senang menulis karena waktu kecil senang membaca buku. Buku-buku favoritnya waktu kecilnya adalah karya-karya Karl May, RA Kosasih, Album Cerita Ternama, Cerita Lima Benua, Alfred Hitchcock, dan lain sebagainya. Majalah anak-anak Bobo, Kuncung, Kawanku, dll menjadi santapan sehari-hari waktu beliau SD.

Sekolahnya mewajibkan membaca karya sastra Indonesia dan membuat sinopsisnya. Di SMA beliau menjadi pemegang record penulis terbanyak hingga 113. Beliau sangat menyukai bidang sastra hingga memberinya banyak manfaat yaitu salah satunya bisa membuat puisi, pantun, dan gurindam. Ini dimanfatkan untuk menggoda dan mendekati calon istrinya yaitu seorang artis bernama Lisa A.Riyanto, putri dari A. Riyanto musisi legandaris pada tahun 80-an yang juga pencipta lagu.

Sebelum acara dimulai diperdengarkan sebuah lagu dari Lisa A.Riyanto berjudul Serumpun Padi yang diiringi piano oleh Prof. Eko.

Saya/penulis bersyukur bisa dipertemukan dengan seorang penulis yang hebat ini mekipun hanya secara virtual dan bisa belajar darinya.

Pada pertemuan ini terjadi tanya jawab yang sangat seru antara peserta dengan Prof, Eko. Begitu bersemangat suasana malam itu.  Dalam pertemuan ini pula para peserta mendapat tantangan darinya untuk menulis sebuah buku dalam waktu 2 minggu kemudian diterbitkan,  sekaligus berkolaborasi dengan beliau sebagai pembimbingnya. Tema buku yang akan ditulis bisa memiih di channel youtubenya, Ekoji Channel. Beliau juga merasa senang mendapatkan kesempatan menulis bersama guru-guru hebat dari berbagai wilayah di Indonesia sehingga banyak teman.  Sebagian dari mereka sudah sharing sebelumnya kepada beliau. Sepuluh buku mereka sudah diterbitkan oleh Penerbit ANDI.

 Rupanya bakat menulisnya turun dari ayahnya. Ayahnya menulis karena tuntutan pekerjaannya sebagai pegawai pemerintah. Setelah 35 tahun berkarya dan pensiun, ayahnya mengajak beliau menulis bersama. Mereka sudah menulis buku bersama kurang lebih 10 buah. Sekarang di usianya yang ke 79, ayah beliau sudah menulis kurang lebih 20 buku dan diterbitkan di mana-mana

 Alasan beliau menulis adalah karena kesepian berada di kos-kosan yang jauh dari orang tua,  agar tidak pikun, dan cari kesibukan. Dan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya.

Menulis bisa apa saja. Dalam satu kesempatan membuka pameran tahun 2008 yang lalu, Presiden Megawati pernah berkata "tulis apa saja yang ada di kepalamu. Niscaya pasti ada manfaatnya bagi sejumlah orang di tanah air....". Semenjak itu, beliau makin sering menulis berbagai hal.

Kalau kita senang ngobrol, berarti kita punya bakat menulis. Karena yang kita obrolkan bisa ditulis. Kalau kita senang berfikir, berarti kita punya modal menulis. Karena apa yang kita pikirkan dalam ditorehkan ke dalam kertas (eh...zaman sekarang ngetik di wa atau komputer ya)

Apa saja yang ada di kepala saya tulis. Kalau satu hari satu halaman, berarti tiga bulan khan sekitar 100 halaman. Barulah diterbitkan dalam bentuk bunga rampai pikiran sebelum tidur.

Menulis paling mudah adalah jika temanya sesuatu yang kita SUKAI dan KUASAI. Apapun itu. Memang menyusun kalimat pertama terasa sulit. Tetapi ketika sudah berhasil, akan mengalir dengan sendirinya.

Menulis itu bukan hanya dilakukan oleh orang-orang yang berbakat saja, menulis pun bisa dilakukan oleh     oleh siapa pun,  yang penting ada kemauan serta usaha. Mereka yang berbakat adalah yang bisa membuat karya-karya publikasi best seller, seperti penulis Harry Potter, Lord of the RIngs, dsb.

Pak Prof. dulu belajar menulis secara online awalnya dengan menjawab pertanyaan 5W1H, yaitu What, Why, Where, When, Who, dan How. Jadilan enam bab utama.

Buku yang beliau baca semua karya pujangga lama dan pujangga baru, seperti: Layar Terkembang, Siti Nurbaya, Perawan di Sarang Penyamun, dan lain sebagainya. Untuk anak sekarang, cari buku-buku yang sudah ada filemnya, seperti "Tenggelamnya Kapal Van der Wijk" - kemudian minta mereka melihat perbedaannya. Anaknya suka melakukan hal tersebut. Suruh tonton dulu filmnya, baru baca bukunya. Ternyata dia menangis terharu lho...

Dengan membaca karya sastra, kita belajar keindahan dan kosa kata baru. Dengan keindahan, suara hati kita terasah. Maka jadilah anak-anak kita mendapatkan benih-benih karakter yang baik.

Anak-anak sekarang senang kisah kepahlawanan atau yang heroik, tapi tidak suka baca yang tebal-tebal. Nah di toko buku banyak kisah-kisah ringkas para pahlawan tersebut. Mulai saja buat ujian multiple choice online dengan bahan dari buku-buku cerita tersebut. Pasti mereka baca dengan serius.

Pak. Prof. bisa berbicara renyah karena senang bergaul dengan banyak teman sehingga banyak belajar dari cerita-cerita mereka yang mengasyikkan - untuk disampaikan kembali lewat tulisan kepada orang lain, Menulislah sebelum tidur, menulis saja satu halaman berisi "KISAH KECILKU DI HARI INI". Nanti setelah tiga bulan, kita terbitkan buku berjudul "KUMPULAN KISAH KECILKU SEBAGAI SEORANG ISTRI DAN IBU"  - pasti banyak yang baca, karena apa yang kita alami dapat menjadi pelajaran indah bagi orang lain (merasa senasib sepenanggungan).

Menulis  buku dalam satu minggu hanya dapat dilakukan apabila yang ditulis adalah BIDANG KEPAKARAN kita, sehingga tulisan akan mengalir tanpa harus banyak membaca referensi. Kalau sama beliau dibuthhuhkan minimal 2 minggu. Satu minggu adalah membuat 50 halaman ringkasan dari apa yang saya sampaikan di Ekoji Channel, satu minggu berikutnya menambahkan 50 halaman dari berbagai sumber lain untuk memperkaya khazanah pembahasan. Di EKOJI CHANNEL. Di sana banyak bahan presentasi yang menunggu tangan dingin anda untuk diubah menjadi karya tulisan, dan diterbitkan oleh Penerbit ANDI

Moto hidup sang Profesor adalah sederhana "cara menabung paling mudah adalah dengan cara membagi". Dengan menulis, maka beliau bisa memberikan pikiran saya walaupun sederhana kepada orang lain. Dengan demikian, tabungan jumlah teman dan jejaring saya meluas. Dari situlah saya mendapatkan warna warni kehidupan yang tak terpikirkan sebelumnya. Cita-cita beliau bisa keliling Indonesia dibayarin orang lain,  berhasil menjadi kenyataan karena menulis.

Sampai saat ini beliau belum menulis karya fiksi, dan beliau punya target nanti setelah pensiun di usia 55 tahun akan menulis novel (buku fiksi)

Cara meningkatkan kepercayaan diri untuk menulis buku adalah dengan melawan hal-hal yang membuat kita takut. Jadi menulis saja, apapun itu, kemudin sharing dan diserahkan ke pak Prof.  Kemudian buku ini nanti akan diterbitkan bersama tulisan lain yang sederhana itu.

Ketika beliau berada dalam posisi terpuruk, beliau selalu berfikir bahwa masih ada jutaan orang yang tidak seberuntung saya hidupnya, walaupun saya dalam keadaan terpuruk. Beliau mencoba berintrospeksi dan senantiasa bersyukur dengan segala yang Tuhan telah berikan kepadanya. Kita sakit itu agar terbentuk antibodi dalam tubuh kita, demikian pula dalam keadaan terpuruk, agar kita kuat dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Tidak penting berapa kali kita jatuh, yang jauh lebih penting adalah berapa kali kita berani bangun dari keterpurukan dan move on untuk memberikan apapun yang terbaik.

Teknik mengawali tulisan mudah. Pakai saja bahasa selayaknya Bapak mengobrol dengan orang lain. Biarkan mengalir secara natural. Setelah jadi, baru pelan-pelan kita edit. Kalau perlu minta bantuan orang lain atau sahabat.  Beliau  menulis karena selain kesepian di kos-kosan adalah karena beliau  ingin agar hidupnya memiliki arti bagi orang lain. Seperti kata Chairil Anwar, "aku ingin hidup seribu tahun lagi". Kalau kita menulis, dan ada jejak digitalnya di internet, maka anak cucu cicit kita bisa mengenal siapa nenek moyangnya dulu.

 Buku Prof. Eko ada beberapa jenis. Ada yang merupakan deskripsi dari buku-buku lain secara ringkas (bunga rampai), ada yang merupakan referensi bahan ajar (terstruktur), tapi ada juga yang pemikiran secara original. Tergantung dari apa tujuan kita menulis. Misalnya saya dan istri suka menulis mengenai Parenting, maka karena berisi pengalaman kami sebagai orang tua, maka menjadi original. Tapi kadang-kadang beliau diminta mahasiswanya menjelaskan teori yang rumit, maka beliau membuatlah tulisan untuk memudahkan mereka memahami. Jadi ada yang sudah beliau kuasai, ada yang masih beliau pelajari, ada pula yang kombinasi keduanya.

Buku yang paling berkesan bagi beliau adalah buku pertama yang ditulis semenjak kembali ke Indonesia dari studi di Amerika. Ketika itu Indonesia sedang memasuki krisis 1998, dan mahasiswa S2 Binus mengalami kesulitan membeli buku-buku import (sementara membajak atau fotocopian dilarang oleh institusi), Akhirnya para mahasiswa di kelas beliau meminta beliau untuk meringkas semua buku-buku luar negeri yang dipakai kuliah S2. Jadilah buku pertama beliau yang isinya bunga rampai 50 ringkasan tulisan. Kenapa berkesan? Karena ternyata banyak sekali yang senang dengan buku itu sampai dicetak berkali-kali oleh Elex Media Komputindo. Dari situlah kemudian motivasi beliau menulis menjadi meningkat pesat.

Bagi beliau FAMILY IS EVERYTHING. Keluarga adalah SEGALANYA, dan keluarga adalah NOMOR SATU. Mereka sumber inspirasi, motivasi, dan energi saya. Melalui kehadiran merekalah beliau menemukan cinta Sang Maha Pencipta yang begitu luar biasa. Cara menanamkan karakter positif kepada anak-anak sederhana. Berikan contoh. Karena pendidikan karakter dimulai dari keluarga, yang diperkuat oleh sekolah dan masyarakat.

 Tips untuk menggunakan search engine secara efektif dapat dilihat di Ekoji Channel sebagai berikut https://www.youtube.com/playlist?list=PLhitvKpp00MSAq0qea9C7HoS50P_drnly.

Prof. Eko yang selalu memotivasi dan menyentuh hati. Ide-ide beliau selalu saja brilian.

Dapatkah kita mewujudkan tantangan menulis buku dalam 2 minggu berkolaborasi dengan Prof, Eko?

Inilah saatnya kita tidak hanya melihat kesuksesan orang lain melalui karya-karyanya,  tetapi kita mudah-mudahan juga insya Allah bisa.

Terima kasih Pak Prof.  yang telah memberikan kesempatan untuk berbaginya. Pada Closing statement beliau berpesan "If you can dream it, you can do it". Kita wujudkan mimpi bersama menjadi kenyataan...

Salam hangat, salam literasi

Hayati Cempaka.

 















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses Sang Juara Pertama Inobelnas dan Penulis Ratusan Buku

Menulis Itu Semudah Update Status

Mengembangkan Sepotong Ide dalam Menulis dengan Google Jamboard